Sabtu, 22 April 2017

Sabtu, 04 Februari 2017

CONTOH PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN SISTEM GCG

Nama               : ade mita sri wedari
Nim                 : 01215156
Fakultas           : ekonomi manajemen
Kelas               : C
Universitas      : NAROTAMA






Contoh perusahaan yang menerapkan sistem GCG




              PT POS INDONESIA Dalam Menerapkan Etika BisniS
Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan/organisasi adalah dengan cara menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan pedoman bagi Komisaris dan Direksi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perseroan terhadap pihak yang berkepentingan (stakeholders) secara konsisten.
Maksud dan tujuan penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan adalah sebagai berikut:
a.       Memaksimalkan nilai Perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar Perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.
b.      Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian.
c.       Mendorong agar manajemen Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaa.
d.      Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional
e.      Meningkatkan nilai investasi dan kekayaan Perusahaan

A.      PEDOMAN ETIKA BISNIS DAN TATA PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
1)      LATAR BELAKANG DAN SISTEMATIKA ETIKA BISNIS DAN TATA PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
a)      Pedoman Etika Bisnis dan tata perilaku ini merupakan penjabaran dari praktik-praktik Good Corporate Governance sebagaimana tertuang dalam Keputusan bersama Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia nomor: KD.74/Dirut/1209 dan nomor: 649/Dekom/1209 tanggal 22 Desember 2009 tentang Panduan Penerapan Good Corporate Governance di PT Pos Indonesia (Persero), khususnya yang tercantum dalam Bab VII, yaitu Kebijakan perusahaan tentang perilaku Etis/Etika Bisnis.
b)      PT POS INDONESIA (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan praktik-praktik Good Corporate Governance atau Tata Kelola perusahaan yang baik sebagai bagian dari Bisnis untuk pencapaian Visi dan Misi perusahaan. Code of Conduct ini merupakan salah satu wujud komitmen tersebut dalam menjabarkan Tata Nilai Dasar PT POS INDONESIA (Persero) ke dalam interpretasi perilaku yang terkait dengan etika Bisnis dan tata perilaku.
c)       Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi Direksi dan pekerja sebagai Insan POS INDONESIA dalam mengelola perusahaan guna mencapai Visi, Misi dan tujuan perusahaan.




2)     TUJUAN ETIKA BISNIS DAN TATA (CODE OF CONDUCT)
Penerapan Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini dimaksudkan untuk :
a)      Mengidentifikasikan nilai-nilai dan standar etika selaras dengan Visi dan Misi perusahaan.
b)       Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh insan POS INDONESIA dalam melaksanakan tugas.
c)       Menjadi acuan perilaku insan POS INDONESIA dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders perusahaan.
d)      Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan POS INDONESIA dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.

3)      STANDAR ETIKA BISNIS POS INDONESIA
Sedangkan standar-standar etika bisnis yang diterapkan oleh POS Indonesia antara lain :
1.       Etika perusahaan tentang integritas dalam aktiva bisnis dan pekerjaan
2.       Etika perusahaan dengan pemegang saham
3.       Etika perusahaan dengan pekerja ( hubungan industrial )
4.       Etika perusahaan dengan konsumen
5.       Etika perusahaan dengan pesaing
6.       Etika perusahaan dengan penyedia barang dan jasa/rekaan
7.       Etika perusahaan dalam pengadaan dan kontrak pekerjaan
8.       Etika perusahaan dengan mitra kerja POS Indonesia
9.       Etika perusahaan dengan kreditur / investor POS Indonesia
10.   Etika perusahaan dengan pemerintan
11.   Etika perusahaan dengan masyarakat
12.   Etika perusahaan dengan media massa
13.   Etika perusahaan dengan pengelolaan lingkungan
14.   Etika perusahaan dengan organisasi profesi POS Indonesia.



Add to Cart More Info

Sabtu, 12 November 2016

Jawaban UTS Etika Bisnis 16. 01215156 /C





UJIAN TENGAH SEMESTER
Mata Kuliah
Tanggal
Semester
Waktu
Dosen Pengasuh
Kelas
Etika Bisnis
12 November 2016
Gasal 2016/2017
90 Menit
Hj.I.G.A.Aju Nitya Dharmani, SST,SE,MM
c


Sifat : Open Book
Petunjuk :
·               Kerjakan kuis berikut ini dengan jelas, rapi, sistematis dan urut nomer.
·               Berdoalah sebelum mengerjakan
·               Pecaya diri dan mandirilah dalam mengerjakan.
·               Baca dengan seksama soalnya dan kerjakan di laptop masing-masing dengan MS Word.
·               Jawaban UTS yang belum selesai dikirimkan ke alamat email : ayurai.management@gmail.com dengan subject / judul email :  Jawaban UTS Etika Bisnis. NIM / Kelas
Ex :  Jawaban UTS Etika Bisnis 16. NIM /C
Jawaban dikirim ke email dosen dan diupload ke masing-masing blog mahasiswa.
Selamat Mengerjakan.



Soal Kuis
Bagian I
Kerjakan 5 soal saja.
1.            Jelaskan pengertian etika !

2.            Jelaskan pengertian etika deontologi. Menurut  Immanuel Kant, terdapat dua kesulitan yang dapat diajukan terhadap  teori deontologi, jelaskan dan bagaimana solusinya ?


3.            Jelaskan pengertian etika teleologi dan aliran – aliran yang ada dalam teori tersebut !

4.            Apa yang dimaksud dengan profesi? Apakah perbedaan profesi dengan hoby? Dan sebutkan ciri – ciri profesi !
Profesi adalah :

Hobby adalah :

5.            Sebutkan dan jelaskan, argument yang menentang dan mendukung mitos bisnis amoral !

6.            Apa yang dimaksud dengan etika bisnis? Mengapa penting bagi pelaku bisnis untuk menyadari etika?

7.            Sebutkan dan jelaskan prinsip – prinsip etika bisnis ! Bagaimanakah caranya agar prinsip – prinsip tersebut dalam dipahami, dihayati dan diimplementasikan oleh seluruh karyawan perusahaan ?


  1. Apa yang dimaksud dengan code of ethics ?


9.            Terdapat beberapa pendapat dari ahli ekonomi tentang konsep keadilan. Diantaranya ialah konsep keadilan dari Aristoteles, Adam Smith dan John Rawls.
a.             Jelaskan konsep keadilan menurut Adam Smith !
b.            Jelaskan konsep keadilan menurut John Rawls !
c.             Bandingkan perbedaan dan kesamaan konsep keadlian dari ketiga ahli ekonomi tersebut !






Bagian II
Jawablah  pertanyaan yang berkaitan dengan kasus – kasus berikut ini!
Pilih 2 kasus saja.

Kasus 1












































Kasus 2













                







Kasus 3















































Kasus 4





















                                                                                                         Pertanyaan :



Permasalahan etis apa yang muncul dalam kasus pemalsuan merek tersebut ?


























 Jawaban :

1. etika  adalah : segala sesuatu yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan bisnis yang mecakup seluruh aspek yang masih berkaitan dengan personal, perusahaan ataupun masyarakatatau bisa juga diartikan pengetahuan tentang tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis.

2. etika deontologis adalah teori filsafat moral yang mengajarkan bahwa sebuah tindakan itu benar kalau tindakan tersebut srlaras dengan prinsip kewajiban yang relevan untuknya
Kesulitan
·          Tidak memberi tempat bagi adanya dilema moral dan tidak bisa memberi jalan keluar bila terjadi konflik prinsip moral .
·         Kemutlakan norma tanpa kemungkinan pengecualian dengan mengindahkan akibat tindakan sulit diterima
·         Imperatif kategoris kan melulu formak, hingga tidak membantu mengerti kkewajiban mana yang secara kongkret mengikat seorang pelaku moral

3. etika teleologi adalah tujuan mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu , atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu   berdasarkan 2 aliran yaitu 1) egoisme etis. 2) utilitarianisme
  1) aliran egoisme etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinuya sendiri
 2) utilitarianisme
 Baik jika membawa manfaat , tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan .
 Contoh : kewajiban untuk menempati janji

4 . profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus . perbedaan profesi dengan hobby adalah  kalu profesi pekerjaaan yang menghasilkan uang . kalo hobby itu  dilakukan untuk mendapatkan kesenangan

5.  argumen yang menentang  dan mendukung mitos amoral adalah

·         argumen yang mendukung  mitos bisnis  amoral antara lain :

1)  bisnis sama dengan judi sebuah bentuk persaingan dan permainan yang mengutamakan kepentingan pribadi dan mengupayakan segala macam cara untuk mencapai kemenangan
2) aturan yang dipakai dalam bisnis berbeda dengan aturan dalam kehidupan sosial
3)  orang bisnis yang mematuhi aturan moral akan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan di tengah persaingan yang ketat

·          argumen yang menentang  mitos bisnis amoral  antara lain :

1)  bisnis tidak sama dengan judi atau permainan , yang dipertaruhkan dalam bisnis tidak hanya uangatau barang tetapi juga harga diri ,nama baik dll

2) bisnis tidak mempunyai aturan sendiri yang berbeda dengan aturan kehidupan sosial masyarakat

3) harus dibedakan antara legalitas dan moralitas . praktek bisnis tertentu yang dibenarkan secara legal  belum tentu secara moral

4) etika harus dibedakan dengan ilmu empiris . dalam ilmu empiris ,fakta yang berulangterus dan terjadi dimana mana menjadi teori danm hukum ilmiah dalam etika tidak demikian .

6.  etika bisnis  adalah pengetahuan tentang cara ideal penaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal serta implementasi norma dan moralitas untuk menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis. Mengapa penting menyadari etika bagi pelaku bisnis ?  karena jika seorang pelaku bisnis tidak menggunakan etika dalam bisnis maka akan terjadi kecurangan dalam berbisnis dan akan merugikan orang lain .. jadi etika sangant penting untuk mempererat kerjasama antara satu perusahaan atau lebih .

7. Prinsip-prinsip etika bisnis:
a.       Prinsip otonomi : sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
b.      Prinsip kejujuran : nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan.
c.       Prinsip tidak berniat jahat : prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.
d.      Prinsip keadilan : Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis.
e.       Prinsip hormat pada diri sendiri : Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan
Cara penerapannya
1.    Memaksimalkan nilai Perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar
Perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.
2.    Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian.
3.  Mendorong agar manajemen Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaa.
4.   Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional
5.   Meningkatkan nilai investasi dan kekayaan Perusahaan.

8. pengertian code of etics adalah  sistem norma,nilai dan aturan professional tertulis yang secara tefas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional . kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah ,perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari

9. Konsep keadilan :
a.       Teori Keadilan Adam Smith
Alasan Adam Smith hanya menerima satu konsep atau teori keadilan adalah:
  • Menurut Adam Smith yang disebut keadilan sesungguhnya hanya punya satu arti yaitu keadilan komutatif yang menyangkut kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hubungan antara satu orang atau pihak dengan orang atau pihak yang lain.
  • Keadilan legal sesungguhnya sudah terkandung dalam keadilan komutatif, karena keadilan legal sesungguhnya hanya konsekuensi lebih lanjut dari prinsip keadilan komutatif yaitu bahwa demi menegakkan keadilan komutatif negara harus bersikap netral dan memperlakukan semua pihak secara sama tanpa terkecuali.
  • Adam Smith menolak keadilan distributif sebagai salah satu jenis keadilan. Alasannya antara lain karena apa yang disebut keadilan selalu menyangkut hak semua orang tidak boleh dirugikan haknya atau secara positif setiap orang harus diperlakukan sesuai dengan haknya.
b.      Konsep keadilan menurut John Rawls
·         Prinsip yang menyatakan bahwa setiap orang atau warga negara harus mendapatkan hak yang sama dari keseluruhan sistem sosial dalam mendapatkan kebebasan paling hakiki yang ditawarkan pada manusia.
·         Prinsip kedua menyatakan bahwa ketimpangan sosial dan ekonomi diatur sedemikian rupa agar memberikan keuntungan terbesar bagi kalangan yang paling tidak beruntung dalam masyarakat.
c.       Persamaannya kedua konsep tersebut memiliki tujuan untuk memprioritaskan keadilan. Sedangkan perbedaannya adalah dimana konsep Adam Smith menolak distributif sebagai salah satu jenis keadilan.

Bagian II
Kasus 1
1.      Apakah masalah etis yang timbul dari masalah di atas yaitu, pembohongan public adanya jamu yang “cespleng” padahal jamu itu mengandung bahan kimia yang berbahaya yang dapat menimbulkan efek yang sangat buruk bagi peminumnya dan hal itu baru disadari dalam jangka waktu yang lama. Dan trik bisnis yang dilakukan dengan menjatuhkan harga produk lebih murah, sehingga lebih dapat menarik pembeli/konsumen. Karena di labelnya terdapat produk China yang katanya “Cespleng”.
Kasus 3
1.      Mr. Thomas tidak mengindahkan isu kasus tanggung jawab pada karyawan, hal ini di tandai dengan perbedaan gaji antara karyawan perempuan dengan laki-laki.
2.      Iya, karena Mr. Thomas menekan kinerja karyawannya agar dapat menghasilkan laba yang besar tanpa memperdulikan nasib karyawannya.
3.      Iya, Mr. Thomas mendeskriminasikan wanita dalam hal perbedaan gaji dan juga sebagai karyawan pengganti apabila karyawan laki-laki tidak masuk kerja.
Akibatnya suasana di lingkungan kerja tidak kondusif karena terjadi deskriminasi kepada karyawannya. Karena perusahaan mengambil keuntungan banyak dengan cara menekan kinerja karyawannya  dengan proporsi gaji yang tidak sesuai. Yang lama-kelamaan dapat menyebabkan perusahaan terseb


Add to Cart More Info